Monday, April 8, 2013

HIDUP INDAH JIKA SELALU BERSYUKUR

Yang tinggal di gunung merindukan​ pantai.
Yang tinggal di pantai merindukan​ gunung.

Di musim kemarau merindukan​ musim hujan.
Di musim hujan merindukan​ musim kemarau.

Yang berambut hitam mengagumi yang pirang.
Yang berambut pirang mengagumi yang hitam.

Diam di rumah merindukan​ bepergian.
Setelah bepergian merindukan​ rumah.

Ketika masih jadi karyawan ingin jadi Entreprene​ur supaya punya kebebasan waktu.
Begitu jadi Entreprene​ur ingin jadi karyawan, biar tidak pusing.

Waktu tenang mencari keramaian.
Waktu ramai mencari ketenangan​.

Saat masih bujangan, pengen punya suami ganteng/is​tri cantik.
Begitu sudah dapat suami ganteng/is​tri cantik, pengen yang biasa-biasa saja, bikin cemburu aja/takut selingkuh.​.

Punya anak satu mendambaka​n banyak anak.
Punya banyak anak mendambaka​n satu anak saja.

Kita tidak pernah bahagia sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki.
Namun setelah dimiliki tak indah lagi.

Kapankah kebahagiaa​n akan didapatkan​ kalau kita hanya selalu memikirkan​ apa yang belum ada, namun mengabaika​n apa yang sudah dimiliki tanpa rasa syukur ?
‘Semoga kita menjadi pribadi yang yang senantiasa bersyukur dengan berkah yang sudah kita miliki’

‘Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun kecil’
Jangan menutupi hati kita, walaupun hanya dengan sebuah pikiran negatif.

Bila hati kita tertutup, tertutuplah semua.
Syukuri apa yang ada, karena hidup adalah anugerah bagi jiwa-jiwa yang ikhlas.

Tuesday, March 12, 2013

SALING MENDUKUNG DALAM KEBAIKAN

Siang ini Angkot2 saling menyalip untuk berebut penumpang.

Ada pemandangan aneh, didepan angkot yg kami tumpangi ada ibu dgn 3 org anak remaja berdiri di tepi jalan.

Setiap ada angkot yg berhenti dihadapannya, dari jauh kami bisa melihat si ibu bicara kpd supir angkot, lalu angkot itu melaju kembali.

Kejadian ini terulang berkali2. Ketika angkot yg kami tumpangi berhenti, si ibu bertanya: “Dik, lewat terminal bis ya?”, supir menjawab “ya”.

Si ibu tidak segera naik. Ia bilang “ Tapi saya dan ke 3 anak saya tidak punya ongkos.”
Sambil tersenyum, supir itu menjawab “Gak pa-pa bu, naik saja”, si ibu tampak ragu2, supir mengulangi perkataannya “ayo bu, naik saja, gak pa-pa ..”

Saya terpesona dgn kebaikan Supir angkot yg masih muda itu, di saat jam sibuk dan angkot lain saling berlomba tuk mencari penumpang & uang, tapi si Supir muda ini merelakan 4 kursi penumpangnya untuk si ibu dan anak2nya, GRATISedekah.

Sampai di terminal bis, 4 orang penumpang gratisan ini turun. Si Ibu mengucapkan terima kasih kpd Supir.

Di belakang ibu itu, seorang penumpang pria turun lalu membayar dgn uang rp. 20 ribu. Ketika supir hendak beri kembalian (ongkos angkot hanya Rp.4 ribu) Pria ini bilang bahwa uang itu untuk ongkos dirinya serta 4 orang penumpang gratisan tadi.

“Terus jadi orang baik ya, Dik ” kata pria tersebut kepada sopir angkot muda itu... Sore itu saya benar2 dibuat kagum dgn kebaikan2 kecil yg saya lihat. Seorang Ibu miskin yg JUJUR, seorang Supir yang BAIK HATI dan seorang penumpang yang DERMAWAN.

Mereka saling mendukung dlm kebaikan. Andai separuh saja bangsa kita seperti ini, maka dunia akan takluk oleh kebaikan kita. Teruslah berbuat baik, sekecil apapun ketulusan yang kita perbuat tentunya sangat berarti untuk lain..

Thursday, March 7, 2013

KISAH INSPIRATIF


Zhang Da harus menanggung beban hidup yang berat ketika usianya masih sangat belia. Tahun 2001, ketika usianya menjelang 10 tahun, Zhang Da harus menerima kenyataan ibunya lari dari rumah. Sang ibu kabur karena tak tahan dengan kemiskinan yang mendera keluarganya. Yang lebih tragis, si ibu pergi karena merasa tak sanggup lagi mengurus suaminya yang lumpuh, tak berdaya, dan tanpa harta. Dan ia tak mau menafkahi keluarganya.

Maka Zhang Da yang tinggal berdua dengan ayahnya yang lumpuh, harus mengambil-alih semua pekerjaan keluarga. Ia harus mengurus ayahnya, mencari nafkah, mencari makanan, memasaknya, memandikan sang ayah, mencuci pakaian, mengobatinya, dan sebagainya.

Yang patut dihargai, ia tak mau putus sekolah. Setelah mengurus ayahnya, ia pergi ke sekolah berjalan kaki melewati hutan kecil dengan mengikuti jalan menuju tempatnya mencari ilmu. Selama dalam perjalanan, ia memakan apa saja yang bisa mengenyangkan perutnya, mulai dari memakan rumput, dedaunan, dan jamur-jamur untuk berhemat. Tak semua bisa jadi bahan makanannya, ia menyeleksinya berdasarkan pengalaman. Ketika satu tumbuhan merasa tak cocok dengan lidahnya, ia tinggalkan dan beralih ke tanaman berikut. Sangat beruntung karena ia tak memakan dedaunan atau jamur yang beracun.

Usai sekolah, agar dirinya bisa membeli makanan dan obat untuk sang ayah, Zhang Da bekerja sebagai tukang batu. Ia membawa keranjang di punggung dan pergi menjadi pemecah batu. Upahnya ia gunakan untuk membeli aneka kebutuhan seperti obat-obatan untuk ayahnya, bahan makanan untuk berdua, dan sejumlah buku untuk ia pejalari.

Zhang Da ternyata cerdas. Ia tahu ayahnya tak hanya membutuhkan obat yang harus diminum, tetapi diperlukan obat yang harus disuntikkan. Karena tak mampu membawa sang ayah ke dokter atau ke klinik terdekat, Zhang Da justru mempelajari bagaimana cara menyuntik. Ia beli bukunya untuk ia pelajari caranya. Setelah bisa ia membeli jarum suntik dan obatnya lalu menyuntikkannya secara rutin pada sang ayah.

Kegiatan merawat ayahnya terus dijalaninya hingga sampai lima tahun. Rupanya kegigihan Zhang Da yang tinggal di Nanjing, Provinsi Zhejiang, menarik pemerintahan setempat. Pada Januari 2006 pemerintah China menyelenggarakan penghargaan nasional pada tokoh-tokoh inspiratif nasional. Dari 10 nama pemenang, satu di antaranya terselip nama Zhang Da. Ternyata ia menjadi pemenang termuda.

Acara pengukuhan dilakukan melalui siaran langsung televisi secara nasional. Zhang Da si pemenang diminta tampil ke depan panggung. Seorang pemandu acara menanyakan kenapa ia mau berkorban seperti itu padahal dirinya masih anak-anak. "Hidup harus terus berjalan. Tidak boleh menyerah, tidak boleh melakukan kejahatan. Harus menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab," katanya.

Setelah itu suara gemuruh penonton memberinya applaus. Pembawa acara menanyainya lagi. "Zhang Da, sebut saja apa yang kamu mau, sekolah di mana, dan apa yang kamu inginkan. Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah dan mau kuliah di mana. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebutkan saja. Di sini ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!" papar pembawa acara.

Zhang Da terdiam. Keheningan pun menunggu ucapannya. Pembawa acara harus mengingatkannya lagi. "Sebut saja!" katanya menegaskan.

Zhang Da yang saat itu sudah berusaha 15 tahun pun mulai membuka mulutnya dengan bergetar. Semua hadirin di ruangan itu, dan juga jutaan orang yang menyaksikannya langsung melalui televisi, terdiam menunggu apa keinginan Zhang Da. "Saya mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri. Mama kembalilah!" kata Zhang Da yang disambut tetesan air mata haru para penonton.

Zhang Da tak meminta hadiah uang atau materi atas ketulusannya berbakti kepada orangtuanya. Padahal saat itu semua yang hadir bisa membantu mewujudkannya. Di mata Zhang Da, mungkin materi bisa dicari sesuai dengan kebutuhannya, tetapi seorang ibu dan kasih sayangnya, itu tak ternilai.

Pelajaran moral yang tampak sederhana, tetapi amat bermakna.

KISAH IKAN DAN KATAK


Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang istirahat duduk di tepi sungai. Ayahnya kemudian mengambil persediaan air dan meminumnya. " Bismillah...Alhamdulillah...air ini nikmat sekali. "
Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Air ini ciptaan Allah yang luar biasa, dia bisa menghilangkan dahaga dan menambah tenaga. Air adalah sumber kehidupan makhluk hidup, tanpa air semua makhluk hidup akan matii.”

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya nikmat sekali, ciptaan Allah yang luar biasa, bisa menghilangkan dahaga dan menambah tenaga, dan sumber kehidupan makhluk hidup, serta tanpa air semua makhluk hidup akan matii. Ikan itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai, tahukah kamu dimana air ? Aku telah mendengar percakapan manusia yang luar biasa tentang air.”

Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air dan bertemu dengan temannya Si Katak. Kepada Katak Si Ikan ini menanyakan hal serupa, “Katak.. tahukah kamu diimanakah air ?”
Katakpun tertawa dan menjawab , “Tak usah gelisah temanku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, air itu luar biasa, sumber kehidupan dan tanpa air kita akan mati. Tetapi untuk mengetahuinya mari ikut denganku" Si katak melompat ke atas daun teratai diikuti oleh ikan. "Hap...hap...hap aku disini tidak bisa bernafas." kata ikan, dan ikanpun melompat kembali ke air sungai. Akhirnya ikan tersebut memahami apa itu air, dan air itu memang luar biasa dan sumber kehidupannya.


Sahabat Hikmah…
Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan,
Mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan,
Padahal ia sedang menjalaninya dan menyelaminya,
Bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya.

Nikmat Tuhan itu seperti air di sekeliling ikan,
Sangat banyak melingkupi kehidupan kita,
Sehingga kita kadang tak sadar bahwa semuanya adalah nikmat-Nya. Kita mengeluh mendapat musibah,
Padahal kita tidak pernah bersyukur atas nikmat yang tak terhingga.

Kita merasakan nikmat sehat bila kita sakit,
Kita merasakan nikmat kaya, setelah kita jatuh miskin,
Kita merasakan nikmat kebersamaan setelah orang dekat kita tiada,

Seperti ikan merasakan nikmat air ketika dia di daratan.

Firman Allah :
“ Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zholim dan sangat mengingkari (ni`mat Allah).” (QS Ibrahim ayat 34)

Sahabat Hikmah…
Kebahagiaan itu tidak bisa dicari,
Kebahagiaan itu tidak ada di luar diri,
Kebahagiaan itu ada di dalam diri.
Kebahagiaan adalah sikap bijaksana kita menghadapi setiap keadaan.
Baik nikmat maupun musibah kita bisa menikmati dengan kebahagiaan.
Kebahagiaan ada bila sikap IKHLAS, SYUKUR dan SABAR ada di dalam diri.

Seperti Syaikh Ibnu Taimiyah yang tetap bahagia walaupun telah diasingkan dan dipenjara.
Beliau berkata “ Dipenjara aku berkholwat (mendekatkan diri kepada Allah), diasingkan aku tamasya, dibunuh aku syahid .“


Jadi Sahabat Hikmah…
Kita bisa IKHLAS, BERSABAR dan selalu BERSYUKUR…
Apabila kita FOKUS atas NIKMAT Allah yang BANYAK
BUKAN atas SATU NIKMAT Allah yang diambil-Nya..

Wallahu a’lam bishowab

Wassalam

CINTA IBU

Seorang pemuda datang melamar perempuan cantik, Dan akhir terjadilah kesepakatan.

Namun tatkala si perempuan mengetahui profesi ibunda pemuda, maka si perempuan memberi syarat, "pd waktu resepsi pernikahan, ibunya tidak boleh datang"

Setelah berfikir, demi untuk mewujudkan pernikahannya, si pemuda menyetujuinya.

Namun akhirnya ia menjumpai salah seorang gurunya untuk meminta pendapatnya

Sang guru bertanya, "apa pekerjaan ibumu?

"Aku ditinggal mati ayahku saat umurku 1tahun, akhirnya untuk membesarkanku, ibu bekerja sebagai tukang cuci pakaian"
Jawab pemuda itu.

"Begini, hari ini kau pulang, dan kau cuci kedua tangan ibumu, besok kau kembali lagi kesini, aku akan kasih pendapatku" jawb sang guru.

Pulanglah pemuda itu, dan dia mendekati ibunya dan mencuci kedua tangannya, dia melihat begitu kasarnya tangan nya, ada bekas2 luka dan kulit yg terkelupas, ia melihat pemandangan itu sambil mencucurkan air mata.

Dan akhirnya ia tidak tahan untuk menunggu hari esok, dia telp gurunya dan berkata;

"AKU TiDAK AKAN MENGORBANKAN BUNDAKU UNTUK SIAPAPUN".

Banyak di antara kita yg sering melupakan budi baik ibu kita. Demi kenikmatan semu dan Cinta sesaat... :'(

Maka saatnya kita mencuci kedua tangan ibu kita yg selalu membelai kita dan membersihkan kita, Krn suatu saat belaian itu akan pergi Dan kita akan kehilangan tiket masuk surga kita..

Wednesday, March 6, 2013

" ARTI KETULUSAN ISTRI "

❥ Tersebutlah sepasang suami isteri sedang bercengkrama di ruang tamu,Mereka masih terbilang pengantin baru..

❥ Keduanya baru saja menikah tiga bulan yang lalu..

❥ Di tengah asyiknya mereka bercanda, tiba-tiba sang suami berkata kepada isterinya..

❥ SUAMI : Dindaku sayang, bolehkah Kanda meminta sesuatu??

❥ ISTERI : Boleh Kandaku sayang, silahkan. Mudah-mudahan Dinda memberinya..

❥ SUAMI : Dindaku, Kanda hanya ingin meminta bagaimana kalau kita berdua saling menulis kekurangan kita masing-masing di sebuah kertas kosong.Agar kita bisa saling tahi dan mengintrospeksi diri..

❥ Tapi janji ya, diantara kita tidak ada yang boleh tersinggung ataupun marah. Bagaimana Dindaku sayang??

❥ ISTERI : Baik Kandaku, Dinda setuju. InsyaAllah." jawab sang isteri sambil tersenyum manis kepada suaminya..

❥ Sang suami kemudian pergi mengambil dua lembar kertas kosong dan pulpen. Selang lima belas menit kemudian..

❥ SUAMI : Dinda, saya sudah selesai menulisnya. Apakah Dinda juga sudah selesai??

❥ ISTERI : Iya Kanda , saya juga sudah selesai..

❥ SUAMI : Baiklah, sekarang kita tukar kertas kita masing-masing. Jangan dibuka dulu sebelum Kanda mengirim sms kepada Dinda..

❥ Nanti kita baca secara terpisah setelah Kanda masuk kamar..

❥ ISTERI : Iya Kandaku sayang..

❥ Lalu sang suami beranjak pergi ke kamar tidur..

❥ Beberapa saat kemudian sang suami mengirim sms kepada isterinya.

❥ Dindaku, silahkan buka kertasnya sekarang dan dibaca baik-baik,Kanda juga telah siap membuka dan membaca kertas tulisan Dinda disini..

❥ Sang isteri langsung membuka kertas sang suami dan segera membacanya..

❥ Setiap membaca kata demi kata mengenai kekurangannya, tanpa terasa air matanya tidak bisa dibendung, mengalir di setiap sudut matanya..

❥ Karena ternyata begitu banyak kekurangan yang ada pada dirinya di mata suami tercintanya..

❥ Sementara itu, di dalam kamar sang suami juga tengah membuka kertas..

❥ Bergegas kemudian sang suami beranjak menghampiri isterinya yang tengah duduk di ruang tamu..

❥ SUAMI : Bagaimana Dindaku, apakah Dinda telah membacanya??

❥ ISTERI : Sudah Kandaku. Terimakasih Dinda ucapkan karena Kanda telah sudi menulis banyak tentang kekurangan Dinda..

❥ Maafkan Dinda yang tidak bisa sempurna seperti yang Kanda harapkan." jawab sang isteri sembari mengusap air matanya yang semakin deras mengalir..

❥ SUAMI : Iya Dindaku, Kanda memaklumi kok. Tapi mengapa Dinda tidak menulis satu patah katapun dikertas ini??

❥ Padahal Kanda telah menulis segala kekurangan Dinda??

❥ ISTERI : Wahai Kandaku tercinta, tahukah Kanda? Bahwa Dinda mencintai Kanda apa adanya??

❥ Sehingga setiap Dinda melihat kekurangan yang ada pada Kanda adalah sebagai kelebihan Kanda??

❥ Dan Dinda tahu bahwa Allah menciptakan setiap manusia dengan segala kekurangannya??

❥ Untuk itulah Dinda akan selalu berusaha untuk melengkapi dan menutupi setiap kekurangan yang ada pada diri Kanda..

❥ Dinda mencintai Kanda karena Allah,Bukan mencintai kelebihan Kanda." ucap sang isteri sembari terisak dan berbisik lirih di telinga suaminya..

❥ Tertegun sang suami mendengar ungkapan ketulusan isterinya..

❥ Tanpa disadarinya mata sang suami pun mulai tampak berkaca-kaca..

❥ Tak sepatah katapun yang mampu ia ucapkan..

Tuesday, March 5, 2013

OBROLAN JILBAB DAN HATI

Si A : “Ukhti…Kenapa kamu tidak berjilbab?”

Si B : “Ah…Suka2 saya. Walaupun tidak berjilbab, yang penting kan hatinya!!”

Si A : “Berarti kalo ada orang yang gak mau shalat, gak mau puasa, gak mau zakat, gak mau sedekah, gak mau berbakti kpd orgtua, dll, boleh donk??? Kan yg penting hatinya???

Si B : “Beda itu!…Byk wanita yg gak berjilbab tapi hatinya baik, dan byk juga wanita yg berjilbab tapi hatinya buruk!

Si A : “Itu gak beda, karena sama2 perintah Allah. Jilbab itu aplikasi dari ketaatan kita dalam beragama. Bagaimana bisa dikatakan hatinya baik jika dia durhaka kpd Allah? Seorg anak yang durhaka kepada orgtua saja dikatakan hatinya buruk, apalagi yang durhaka kepada Allah? Bukankah banyak juga wanita yang berjilbab tapi hatinya baik, dan banyak juga wanita yang gak berjilbab tapi hatinya buruk??”

Si B : “Ya udah…itu terserah saya! Saya mau menjilbabkan hati dulu!!!”

Si A : “Emang hati bisa dijilbabin? Beli dimana jilbabnya nanti? Jadi kalo ada laki2 yang disuruh memelihara jenggot, bisa2 dia nanti bilang: ‘Saya mau jenggotin hati dulu!’Hehehehe…”

Si B : (kabuurrr….)

Semoga Bermanfaat